SEKOLAH HARUS LEBIH TRANSPARAN

Hal yang aneh,. Sekolahan memungut biaya untuk wisuda tanpa perincian. Seharusnya pihak sekolah sebagai fasilitator dan costumer service dibidangnya dengan bijak.

Dua kali rapat tertutup antara pihak sekolah dan orangtua murid yang digelar SMPN 19 Jakarta sebagai buntut kekecewaan orangtua murid sekolah itu ternyata tak membuahkan hasil apa pun. Pada rapat kedua, Senin (21/2/2011), di SMPN 19, Kebayoran, Jakarta Selatan, orangtua murid mengaku tuntutan mereka juga tidak terjawab.

Seperti diberitakan, digelarnya rapat tersebut merupakan buntut kekecewaan orangtua murid kelas IX SMPN 19 kepada pihak sekolah lantaran tak mendapat rincian dana wisuda senilai Rp 750.000.

"Ini, kan, aneh. Hanya dengan alasan menjaga kewibawaan kepala sekolah mereka tidak memberikan surat edaran," ujar orangtua murid kepada Kompas.com.

Adapun pihak SMPN 19 merencanakan menggelar wisuda pada 28 Mei 2011, sementara agenda pengumuman kelulusan direncanakan baru pada 4 Juni 2011. "Ini namanya bukan wisuda, tetapi perpisahan," ujarnya.

Mengenai pihak sekolah yang tetap tidak berkenan melakukan perincian biaya secara transparan, orangtua murid mengatakan akan terpaksa menarik anaknya dari agenda wisuda tersebut.

"Saya tetap pada pendirian saya, tidak akan mau bayar kalau belum ada perincian dana. Terpaksa saya akan menarik anak saya dari rencana wisuda," ungkapnya.

Namun, saat akan dikonfirmasi secara langsung oleh Kompas.com, pihak sekolah tidak mau memberikan informasi apa pun mengenai hal itu.

KOMPAS.com